Kotamobagu, Inatonreport.Com – Sektor informal terus mengalami pertumbuhan cukup signifikan selama kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan, tercatat semakin banyak orang yang menjadikan sektor informal sebagai pilihan ketika lapangan pekerjaan makin sulit.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kotamobagu dalam Buku Kotamobagu Dalam Angka tahun 2018, tercatat 20.707 orang menggeluti pekerjaan disektor ini. Pekerjaan yang banyak ditemui di Kotamobagu seperti membuka konter isi ulang pulsa, pengetikan komputer, jajanan dan sekarang marak membuka kedai kopi.
BPS mencatat tahun 2017 jumlah penduduk Kotamobagu sebanyak 123.872 jiwa. Dari angka tersebut yang masuk umur angkatan kerja 53.487 orang berusia lebih dari 15 tahun atau 57,96 persen.
Sebanyak 3.052 atau 5,71 persen dari usia angkatan kerja tersebut menganggur (unemplayment). Penyebab tingginya pengangguran umunnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan kerawanan sosial. Akibatnya, proses pembangunan terganggu.
Selain lapangan pekerjaan kurang mampu menyerap tenaga kerja, keterampilan pencari kerja tidak memenuhi kriteria, serta tingkat pendidikan tidak memadai. Akhirnya pilihan jatuh pada penciptaan lapangan kerja bagi mereka yang memiliki modal atau menjadi pekerja sektor informal lainnya seperti buruh kasar atau tani.
*Ridwan