Astaga, Nekat Tulis ‘Lulus Potong Bebek, Tidak Lulus Potong Guru’, Begini Nasib Siswa SMA ini

inatonreport.com – Mengenyam bangku pendidikan, diharapkan bisa membuat siswa menjadi orang yang memiliki pikiran intelektual serta memahami norma-norma agama. Terlebih, saat ini tengah digadang-gadang pendidikan karakter.

Pekan lalu, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tengah sumringah merayakan kelulusan sekolah. Berbagai euforia dilakukan siswa yang terbilang anak baru gede (ABG) itu.

Di Yogyakarta, siswa merayakan kelulusan sekolah dengan membagikan nasi bungkus kepada warga. Hal tersebut mereka lakukan sebagai tanda syukur atas hasil maksimal yang diraih.

Sedangkan, di Bolaang Mongondow Raya (BMR) khususnya Kotamobagu, siswa merayakan kelulusan sekolah dengan melakukan aksi coret-coret baju beserta rambutnya, seingga penampilan mereka terlihat bak pelangi.

Selain melakukan aksi coret-coret baju, para siswa ini dengan bangga melakukan konvoi menggunakan sepeda motor menyusuri jalan utama Kotamobagu yang sedikit membuat macet dan gerah pengguna jalan yang lain. Parahnya, mereka tak menggunakan helm.

Beberapa warga yang melihat perilaku calon generasi bangsa ini pun mengaku sangat prihatin dan menyayangkan perilaku siswa yang dianggap tak mencerminkan sebagai seorang terpelajar.

“Doh kasiang, ini torang pe calon penerus model bagini. (Kasian, begini generasi penerus kita),” ucap sekumpulan warga yang menyayangkan perilaku para siswa.

Sementara, yang lebih mencengangkan adalah perilaku seorang siswa SMA di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan yang merayakan kebahagiannya usai mengikuti ujian nasional, dengan mengupload tulisan di baju seragam.

Baca juga: Perbedaan Euforia Kelulusan Sekolah Ala SMA di Yogyakarta dan SMA di Kotamobagu

Tulisan tersebut di upload di media sosial (Medsos) dan menyita perhatian netizen.

Dilansir dari laman http://www.infokemendikbud.com, dalam foto yang beredar di medsos tersebut, kondisi siswa membelakang  dan seragamnya dilukisi gambar Doraemon di bawahnya ada tulisan, “Lulus Potong Bebek, Tidak Lulus Potong Guru.”

Tulisan “Sidrap” pun nampak terlihat jelas pada bagian punggung siswa yang diapit dua orang teman perempuannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sidrap, Nur Kanah, Jumat (5/5/2017) membenarkan adanya salah seorang siswa di Sidrap yang melakukan tindakan tidak terpuji itu.

“Iya benar pak. Kami sangat menyayangkan adanya tindakan tersebut,” kata Nur Kanaah kepada TribunSidrap.com, Jumat (5/5/2017).

Nur Kanaah mengatakan pihaknya telah memanggil oknum siswa tersebut bersama orang tua dan dua orang teman perempuannya.

“Mereka sudah kami panggil untuk meminta maaf kepada gurunya. Untuk sementara ini Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) kami tahan,” katanya.

Nur Kanaah berharap insiden tersebut tidak terulang lagi di daerah berjuluk Bumi Nene Mallomo itu.

“Semoga ini yang terakhir. Ke depannya siswa lebih bijak merayakan kelulusannya,” tuturnya.

*Tim Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.