Awas! Penyakit Ini Intai Wanita Pemilik Payudara Besar

Ragam, Terkini76 Views

inatonreport.com – Tak sedikit wanita begitu bangga dan percaya diri (PD) ketika memiliki payudara besar. Mereka menganggap, payudara besar menjadi keindahan sang pemilik.

Belum lagi, hampir semua pria menyukai wanita berpayudara berukuran big size. Sehingga, para wanita banyak berlomba melakukan teraphy bahkan operasi untuk memperbesar payudara.

Namun, bagi sebagian wanita yang berbadan montok, mungkin memiliki payudara besar bukanlah anugerah. Mereka kerap mengeluh sering mengalami sakit punggung dan sulit mencari baju yang sesuai. Belum lagi, payudara penuh kerap menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Bukan cuma itu, pemilik payudara besar lebih rentan terkena penyakit peradangan kulit, yakni intertrigo. Intertrigo merupakan peradangan pada kulit di bagian lipatan tubuh, seperti paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah perut. Pada wanita yang memiliki payudara besar, penyakit Intertrigo biasanya menyerang lipatan kulit bagian bawah payudara.

Sering kali penyakit intertrigo tidak terdeteksi oleh wanita berpayudara besar. “Saya tidak pernah menyadarinya, sampai akhirnya saya baru sadar ada lecet di bagian bawah dada,” kata Tina Williams, seorang perempuan berkewarganegaraan Inggris yang memiliki ukuran payudara D.

Lecet yang dialami Williams sampai bengkak dan kerap mengeluarkan darah. “Saya harus menopang payudara ke atas ketika tidur karena jika tergesek rasanya sakit sekali,” ujarnya. Selain itu, infeksi intertrigo pada kulitnya memicu aroma tak sedap hingga mandi sesering apapun dan menggunakan obat kulit tidak akan menghilangkannya.

Intertrigo disebabkan oleh kulit lecet, lalu terinfeksi oleh bakteri, jamur, atau virus. Suhu tubuh yang hangat dikombinasikan dengan kulit lecet yang lembab tersebut akan menjadi sarang jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Akhirnya, luka tersebut terinfeksi dan menyebar ke bagian kulit sekitarnya. Karena sifatnya yang menyerang area lipatan tubuh, intertrigo juga sering ditemukan pada penderita obesitas.

Gejala awal dari intertrigo bisa berupa gatal, kulit kering dan mengelupas, ruam merah, serta cairan yang keluar dari area lipatan kulit. Beberapa gejala intertrigo bahkan kerap tidak disadari oleh sebagian wanita. Terkadang, penderita intrigo akan mengalami gatal-gatal ringan serta ‘debu’ yang merupakan kulit mati menempel pada bra. Jika tidak segera diobati, area kulit tersebut akan mengalami perubahan warna yang lama kelamaan bersifat permanen.

Meski tidak mematikan, intertrigo adalah penyakit yang cukup mengganggu karena dapat menyebabkan kulit terasa gatal dan sakit. Intertrigo juga dapat menurunkan rasa percaya diri karena bau tidak sedap yang ditimbulkannya.

Pada wanita berpayudara besar, gesekan antara bagian bawah payudara dan kulit cenderung menyebabkan intertrigo. Kondisi tersebut diperparah dengan penggunaan bra berkawat yang menambah gesekan pada kulit.

Intertrigo memang disebut sulit untuk disembuhkan. Tapi beberapa cara berikut dapat membantu untuk mengusir penyakit kulit tersebut. Bagi penderita intertrigo, hindarilah sabun beraroma wangi yang kuat karena kandungan kimianya yang keras dapat memperparah lecet pada kulit.

Pastikan juga area kulit bagian bawah payudara selalu kering. Hal ini bisa dilakukan dengan mengeringkan area tersebut menggunakan pengering rambut sebelum memakai bra. Untuk menjaga area kulit tetap kering dan mencegah gesekan, Anda juga bisa menaburkan bedak bayi.

Tidak kalah penting, memilih ukuran bra yang cocok merupakan salah satu cara untuk mencegah intertrigo semakin parah. Kawat pada bra dengan ukuran sesuai tidak akan menimbulkan gesekan dan lecet pada kulit. Sebaiknya, pilihlah bra dengan bahan katun atau sport bra agar keringat cepat terserap. Jangan lupa juga untuk rajin mengganti bra setiap hari.

Jika intertrigo tidak kunjung hilang setelah enam bulan, segera konsultasi ke dokter kulit. Biasanya dokter kulit akan menyarankan untuk melakukan suntik botox agar kulit bebas dari keringat. Kondisi hyperhidrosis atau kelebihan keringat dapat diatasi oleh suntik botox yang memblokir sinyal saraf pada hormon penghasil keringat.

 

Editor   : Heri Setiawan

Sumber: Tempo.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.