Kotamobagu, Inatonreport.Com – Guru Tidak Tetap (GTT) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotamobagu diduga menjadi korban pungutan liar (Pungli).
Salah satu GTT di SMA N 1 Kotamobagu yang tidak mau namanya dipublis, mengatakan, jika mereka diminta untuk memberikan uang sebesar Rp50.000 oleh Kepala SMA N 1 Kotamobagu, Masyuri Podomi.
“Uang itu katanya akan dibelikan bunga,” ujarnya.
Data yang diterima tim media ini, jika total GTT di SMA Negeri 1 Kotamobagu berjumlah 21 orang. Jika semua ikut memberikan sejumlah uang tersebut, maka uang yang terkumpul sebesar Rp.1.050.000.
“Memang sebelumnya sudah diadakan rapat terkait uang Rp.50.000 itu, tapi apakah layak jika gaji kami yang sedikit dipotong untuk beli bunga. Apakah tidak dianggarkan di dana sekolah?,” ujarnya heran.
Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Kotamobagu, Masyuri Podomi, saat dikonfirmasi via aplikasi WhatsApp di nomor 085397******, mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut.
“Saya tidak tau masalah itu. Nanti bapak cek di sekolah,” ujarnya.
*Tim