Sekda Boltim Minta Perusahaan Tambang dan Masyarakat Terus Berkoordinasi

0
1035

Boltim, inatonreport.com – Sekretaris Daerah Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ir Hi Muhammad Assagaf meminta agar perusahaan yang akan memulai aktivitas penambangan di Boltim, memberikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Hal tersebut bertujuan agar dapat menunjang program-program kegiatan desa di seputaran wilayah tambang.

“Yang dipertanyakan sangadi lingkar tambang adalah seberapa jauh kontribusi perusahaan terhadap masyarakat lingkar tambang. Jadi itu satu hal yang harus menjadi perhatian PT JRBM dan PT ASA termasuk KUD Nomontang yang akan mulai action melaksanakan kegiatan,” kata Assagaf saat memimpin apel Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional di Desa Lanut Kecamatan Modayag, Selasa (7/2).

Dalam pemanfaatan dana CSR tersebut, Assagaf menekankan kepada pihak perusahaan untuk memperhatikan kesepakatan. Setiap permohonan untuk mendapatkan dana CSR harus seizin atau rekomendasi dari pemerintah daerah.

“Para sangadi perlu ketahui karena jangan sampai dana CSR ini disalah gunakan, terjadi tumpang tindih antara program kegiatan yang dibiayai melalui Dana Desa (Dandes) maupun Alokasi Dana Desa,” terangnya

Menghindari hal-hal tersebut, Sekda meminta kepada para sangadi dan perusahaan untuk meningkatkan koordinasi dengan saling menyampaikan informasi berkaitan dengan program kegiatan, baik yang dibiayai secara swadaya oleh masyarakat maupun yang dibiayai melalui program CSR ataupun melalui APBD Desa.

“Ini dimaksudkan agar sasaran dan kebutuhan program yang akan kita laksanakan didesa benar-benar terarah, dan menghasilkan apa yang akan menjadi tujuan kita dalam menyusun program kegiatan di masing-masing desa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sekda meminta kepada pihak perusahaan untuk menghormati pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan yang melaksanakan pemantauan terhadap semua kegiatan-kegiatan penambangan.

“Saya harap pihak perusahaan baik PT JRBM maupun PT ASA dan KUD Nomontang, kalau ada pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan yang datang tolong dilayani. Jangan hanya ditahan di security. Negeri ini milik kami, masak masuk di negeri sendiri harus minta izin. Mekanisme di dalam perusahaan kita hormati. Tetapi bila ingin dihormati mari kita saling menghormati,” tegasnya.

*Abdyanto Mokodongan

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.